ELEMEN MESIN
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia
Yang dibimbimg oleh Ulum Janah, S. S., S. Pd.
Oleh
Nano
Lorian 12.11.106.701201.1517
UNIVERSITAS
BALIKPAPAN
FAKULTAS
TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK MESIN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Roda gigi pada saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dibandingkan
pada saat awal mula ditemukannya yang hanya terbuat dari kayu yang disisipi gigi. Roda gigi
dibuat dengan tujuan agar mengurangi gejala slip yang berakibat berkurangnya gerakan transmisi
dan tenaga pada shaft dari suatu system.
Seiring perkembangan teknologi, roda gigi
telah banyak mengalami perubahan, baik dari
segi geometri maupun bahannya yg telah disesuaikan pada kegunaan roda gigi
tersebut. Ada bayak tipe roda gigi, tapi yang
akan dibahas kali ini adalah jenis roda gigi lurus.
Pada makalah ini penulis akan
mengulas tentang aplikasi pemakaian roda gigi lurus yang telah banyak
dipergunakan dalam mesin-mesin pada kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang sering
ditemui dalam aplikasinya adalah:
1. Apakah yang
dimaksud dengan roda gigi tersebut ?
2. Ada berapa
jeniskah roda gigi ?
3. Bagaimana
aplikasi spur gears pada mesin ?
4. Macam-macam gambar spur gear ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Pembaca
mengetahui definisi tentang roda gigi.
2. Pembaca
mengetahui jenis – jenis roda gigi.
3. Pembaca
dapat memahami aplikasi spur gears
pada mesin.
4. Pembaca
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangn spur
gears,dan dapat menganalisanya untuk pemakaian yg lebih baik di kemudian
hari, serta mengetahui berbagai
bentuk spur gear.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Roda Gigi
Definisi roda gigi adalah salah satu
bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi mentransmisikan gaya, membalikkan
putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/ kecepatan. Umumnya roda gigi
berbentuk silindris, di mana di bagian tepi terdapat bentukan-bentukan yang
menyerupai (mirip) gigi (bergerigi).
Konstruksi roda gigi mempunyai
prinsip kerja berdasarkan pasangan gerak. Bentuk gigi
dibuat untuk menghilangkan keadaan slip,sehingga penyaluran putaran dan daya
dapat berlangsung dengan baik.
Gambar 1. Prinsip kerja roda gigi
Selain itu dapat dicapai kecepatan
keliling - (Vc) yang
sama pada lingkaran singgung sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut
lingkaran pitch atau lingkaran tusuk
yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda gigi, tapi
berperan penting dalam perencanaan konstruksi roda gigi. Pada sepasang roda
gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua gigi yang
berdekatan (disebut “pictch”) pada
kedua roda gigi harus sama, sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung
dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat
semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin
terjadinya kontak gigi dengan baik.
2.2 Jenis-jenis Roda Gigi
Selanjutnya akan dijelaskan secara
singkat tentang jenis roda gigi. Jenis jenis
profil gigi pada Roda gigi :
1.
Profil gigi
sikloida (Cycloide)
Struktur gigi melengkung cembung dan
cekung mengikuti pola sikloida . Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan
ketelitiannya baik, dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan,
juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya
pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat
digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal.
2.
Profil gigi evolvente
Struktur gigi ini berbentuk
melengkung cembung, mengikuti pola evolvente.
Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah, tidak
sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik sekali
digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standar untuk semua keperluan
transmisi.
3.
Profil gigi khusus
Misalnya bentuk busur lingkaran dan
miring digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus. Berdasarkan
srukturnya, bentuk gigi Roda gigi dibagi menjadi:
a.
Gigi lurus (spur
gear)
Bentuk gigi ini lurus dan paralel
dengan sumbu roda gigi.
Gambar 2. Spur Gear
b.
Gigi miring (helical
gear)
Bentuk gigi ini menyilang miring
terhadah sumbu roda gigi.
Gambar 3. Helical Gear
c.
Gigi panah (double
helical / herring bone gear)
Bentuk gigi
berupa panah atau miring dengan kemiringan berlawanan.
d.
Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear )
Merupakan rodagigi yang mempunyai
bentuk gigi melengkung mengikuti pola tertentu (
lingkaran/ellips). Dalam kerja
dan pemasangannya roda gigi biasanya dipasang secara berpasangan. Terdapat dua
buah roda gigi atau lebih. Oleh karena ini, akan menimbulkan sebuah kerjasama
antar roda gigi. Kerjasama berdasarkan sumbunya akan dibedakan menjadi :
1.
Sumbu roda gigi sejajar/paralel
Biasanya dapat berupa kerjasama
rodagigi lurus, miring atau spherical
2.
Sumbu roda gigi tegak lurus berpotongan
Biasanya dapat berupa roda gigi
trapesium/payung/ bevel dengan profil lurus(radial),
miring(helical) atau melengkung(spherical)
3.
Sumbu roda gigi menyilang tegak lurus
Biasanya dapat berupa roda gigi
cacing (worm), atau roda gigi miring atau
melengkung.
4.
Sumbu roda gigi menyilang
Biasanya dapat berupa rodagigi
skrup(screw/helical) atau spherical.
5.
Sumbu roda gigi berpotongan tidak tegak lurus
Biasanya dapat berupa roda gigi
payung/trapesium atau helical dll.
Kerjasama antar roda gigi ini harus
memenuhi syarat. Beberapa hal yang cukup penting pada kerjasama roda gigi,
apabila dua roda gigi atau lebih bekerjasama maka :
1.
Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)
2.
Modul gigi harus sama
Modul gigi adalah besaran/dimensi
roda gigi, yang dapat menyatakan besar dan kecilnya gigi .Bilangan modul
biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis
tak berdimensi, walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm )
3.
Sudut tekanan harus sama ( sudut perpindahan daya
antar gigi)
Sudut tekanan adalah sudut yang
dibentuk antara garis singgung dua roda gigi dan garis perpindahan gaya antar
dua gigi yang bekerja sama.
Ada dua macam roda gigi sesuai dengan letak giginya :
1.
Roda gigi dalam (internal
gear),
Gigi terletak
pada bagian dalam dari lingkaran jarak bagi.
2.
Roda gigi luar (external
gear),
Gigi terletak
dibagian luar dari lingkaran
jarak, jenis roda gigi ini paling banyak dijumpai. Roda gigi dalam banyak
dijumpai pada transmisi roda gigi planit (planitary
gear) dan roda gigi cyclo. Apabila dua
rodagigi dengan gigi luar maka putaran output akan berlawanan arah dengan
putaran inputnya, tetapi bila salah satu rodagigi dengan gigi dalam maka arah
putaran output akan sama dengan arah putaran input. Bila
kerjasama lebih dari dua rodagigi disebut transmisi kereta api (train gear).
3. Roda gigi payung (bevel gear)
Roda gigi payung atau roda gigi
trapesium digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output
menyudut 90 derajat. Bentuk gigi
yang biasa dipakai pada roda gigi payung :
a.
Bentuk gigi lurus atau radial
b.
Bentuk gigi miring atau helical
c.
Bentuk gigi melengkung atau spherical.
4. Roda gigi cacing (worm gear)
Roda gigi cacing (worm) digunakan apabila diinginkan
antara sumbu input dan sumbu output menyilang tegak lurus. Roda gigi
cacing mempunyai karakteristik yang khas, yaitu input dan output tidak
dapat dipertukarkan. Jadi input selalu dari roda cacingnya (worm) dari
pertanyaan sederhana ini bisa ditelusuri dari mekanisme kerja kendaraan.
Berdasarkan urutan kerja pergerakkan kendaraan bermotor bakar, sistem transmisi dipasang
setelah mesin dan kopling. Mesin adalah sumber tenaga kendaraan, namun
masalahnya tenaga yang dikeluarkan dapur pacu harus dikendalikan agar bisa
dipakai sesuai kebutuhan. Disinilah sistem transmisi berfungsi yaitu sebagai
pengatur besar-kecilnya tenaga mesin.
Dalam proses kerjanya transmisi
besinergi dengan piranti kopling yang memiliki fungsi sebagai pemutus dan
penerus arus tenaga. Dengan bantuan kopling, proses permindahan gigi transmisi
bisa mudah dilakukan. Itu sebabnya pada model transmisi manual, sebelum
memindahkan gigi transmisi, pengendara kendaraan roda empat harus menginjak
pedal kopling terlebih dahulu. Khusus untuk transmisi otomatik, kerja kopling
menggunakan prinsip sentrifugal bukan lagi perintah manual.
Meski begitu, baik pada sistem
manual atau otomatik, transmisi hanya memiliki satu tugas utama, yaitu memecah
tenaga mesin menjadi dua unsur, torsi dan putaran. Transmisi mengatur besar
keduanya sesuai kebutuhan. Pada kecepatan rendah, misalnya, mobil lebih
membutuhkan torsi
daripada putaran atau tenaga. Oleh karena itu, tenaga dari
mesin “ditransfer” dalam bentuk torsi yang tinggi tetapi putaran rendah pada
posisi gigi perseneling rendah.
Sebaliknya, pada kecepatan tinggi, mobil lebih memerlukan putaran.
Sebaliknya, pada kecepatan tinggi, mobil lebih memerlukan putaran.
2.3 Aplikasi
Roda gigi spur gears.
Jenis-jenis Roda gigi dapat
dibedakan pula dari keadaan konstruksi alur bentuk gigi sena berdasarkan bentuk
serta fungsi konstruksinya.
1. Roda Gigi Lurus
Adalah roda gigi dengan bentuk
profil gigi beralur lurus dengan
kondisi penggunaan untuk sumbu sejajar. Pada konstmksi berpasangan,
penggunaannya terdapat dalara tiga keadaan, yaitu :
a. Roda Gigi lurus eksternal (spur gear)
b. Roda Gigi lurus internal (planetcry gear)
c. Roda Gigi lurus (Rack dan pinion).
Gambar 4. Macam-macam roda gigi lurus
Penggunaan Roda gigi lurus ini cukup
luas terutama spur gear pada konstruksi general mekanik yang
sederhana sampai sedang putaran dan beban relatif sedang. Dan
ketiga jenis Roda gigi ini, rnaka Internal
Gear memiliki tingkat
kesulitan
pemasangan yang agak sulit, sehubungan dalam menentukan ketepatan pemasangan
sumbu. Sedangkan untuk jenis Rack dan
Pinion Gear, mempunyai kekhususan dalam penggunaannya, yaitu untuk pengubah gerak putar ke gerak
lurus atau sebaliknya, sedangkan pada Rack
gear mempunyai sumbu Pitch yang
lurus. Pembebanan pada gigi-giginya mempunyai distribusi beban yang paling
sederhana, yaitu gaya Normal yang terurai menjadi gaya keliling (gaya
targensial) dan gaya radial.
Banyak sekali aplikasi-aplikasi roda
gigi. Akan sering dan banyak ditemui di mesin-mesin. Terutama di dalam gearbox. Di
dalamnya terdapat banyak roda gigi yang saling berkait dan bekerja sama. Selain
di dunia industri, pada mainan anak-anak juga banyak yang memanfaatkan roda
gigi untuk mengerakkan mainan itu. Contoh lain
penerapannya antara lain pada lift. Lift barang maupun lift penumpang, grab winch,
hand winch, kerek dan lain-lain.
Dalam makalah ini akan sedikit dijelaskan mengenai aplikasi roda gigi yang diterapkan
pada sistem transmisi mobil. Pada presneling
mobil (kendaraan roda 4 atu lebih ) Ketika
mengendarai kendaraan roda empat, pengemudi dituntut untuk paham cara
memindahkan gigi transmisi mulai dari satu hingga mundur. Apa itu sistem
transmisi dan mengapa memerlukan teknologi tersebut ? Jawaban tinggi
daripada torsi. Gigi perseneling
tinggi menjawabnya dengan menyediakan putaran tinggi namun torsi rendah.
Fisik sistem transmisi dalam
kendaraan terdiri dari beberapa rangkaian roda gigi yang saling berpasangan,
yaitu mata gigi pemutar dan alur gigi putar. Setiap pasangan ini mewakili satu
rasio gigi. Umumnya model kendaraan standar memiliki lima tingkat kecepatan
yang berbeda dan satu mundur. Pilihan gigi 1 dan 2 merupakan rasio memiliki
torsi tinggi yang digunakan untuk mulai bergerak dan berakselerasi. Kemudian,
gigi 3 dan gigi 4 yang digunakan untuk kecepatan normal. Gigi lima digunakan
untuk memacu kendaraan pada kecepatan tinggi.
Diakhir rangkaian seluruh roda gigi
ada satu rangkaian tambahan yang bertugas mereduksi kembali putaran poros, agar
putarannya pas dengan kebutuhan kecepatan putar roda. Roda gigi ini disebut
sebagai final gear. Seluruh rangkaian
roda gigi ini dikemas dalam satu kotak khusus yang umum disebut dengan nama gearbox .
Sistem transmisi berkembang sesuai
dengan kemajuan teknologi otomotif. Khusus teknologi
manual yang pertama dikembangkan adalah sistem unsynchronized transmission. Pergerakkan gigi memakai mekanisme
sliding atau konstruksi sejajar. Untuk bisa masuk, mata gigi pemutar dan alur
gigi yang akan diputar harus berada posisi yang pas. Sedikit saja tidak masuk,
tuas akan terasa keras, seolah ada yang menganjal. Itu sebabnya pada mobil
modern, teknologi ini sudah ditinggalkan.
Sebagai gantinya pabrikan mobil
memakai teknologi bernama synchornized
transmission. Teknologi ini pertama kali diterapkan pada mobil Porsche 356 produksi tahun 1952.
Mekanisme kerjanya menggunakan sistem menyamakan putaran antara gigi pemutar
dengan gigi yang diputar. Selain itu, bentuk giginya pun dipasang miring,
seperti gigi nanas, yang selalu berkaitan antara gigi pemutar dan gigi yang
diputar. Sistem synchornized inilah yang membuat proses perpindahan gigi
menjadi lebih mudah. Mekanisme synchronized diaplikasikan untuk gigi
maju (1,2,3,4 dan 5). Sedangkan khusus untuk gigi belakang masih memakai pola
sliding. Itu sebabnya memasukkan gigi mundur terkadang terasa keras dan susah.
Oleh karena fungsi transmisi sebagai
pengatur besar kecilnya arus tenaga dari mesin, maka pabrikan memanfaatkan
teknologi ini untuk menghemat biaya produksi mesin. Satu tipe mesin dipakai
untuk menggerakkan berbagai jenis kendaraan yang berbeda. Mesin berkapasitas
1.000 cc, misalnya, selain untuk menggerakkan mobil minibus juga dapat dipakai
sebagai dapur pacu kendaraan mungil city car. Caranya
dengan cara memakai rasio gigi yang berbeda. Untuk mobil sedan menggunakan gigi
berukuran kecil, sedangkan mobil minibus
yang lebih membutuhkan torsi besar memakai konstruksi gigi besar.
Gambar 5. Transmission
System transmisi pada mobil mempuyai
dua shat yang masing masing shaftnya
mempunyai banyak gir untuk berpindah. Gir-gir ini dapat berpindah posisi bisa
dilihat pada gambar. Antara as no.1 dan no.4 tidak langsung terhubung tapi
saling lepas yang dihubungkan oleh as 2 atau 3 sehingga kecepatan putar yang
terhubung dari mesin ke roda akan berubah.
Demikianlah spur gear yg banyak diaplikasikan pada system transmisi mobil, selain mobil
, mesin-mesin
yang lain seperti transmisi msepeda motor juga memakai system spur gears.
2.4 Gambar-gambar Contoh Spur Gears.
1. Pinion Gear
2. Tampak Samping (gigi)Spur Gear.
3. Proses Spy Spur Gears.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Roda gigi adalah suatu benda
berbentuk silindris, di mana di bagian tepinya terdapat profil yang menyerupai
gigi. Ada beberapa macam bentukan profil roda gigi. Di antaranya roda gigi
silindris, roda gigi payung, roda gigi cacing, dan bentukkan khusus lainnya.
Setiap macam bentukan memeiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda beda.
Namun pada intinya berfungsi mentransmisikan gaya. Terdapat fungsi lain roda
gigi salah satunya untuk menaikkan atau menurunkan putaran ( kecepatan ). Salah
satu penerapan spur gears adalah sistem transmisi presneling pada kendaraan
beroda empat. Beberapa aplikasi lain yang yakni pada gearbox sebuah mesin. Di
dalamnya terdapat beberapa roda gigi yang bekerja sama untuk menjalankan
sebagaimana fungsinya.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Machine Design,R.S. Khurmi &
J.K.Ghupta.Eurasia Publishing House.2005
2. Elemen Mesin II ,goolge search.
3. Spur Gears, google search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar